Mahasiswa Sebagai Pahlawan Devisa
1. Definisi
Mahasiswa
Mahasiswa merupakan orang yang belajar di
perguruan tinggi, baik di universitas, institut atau akademi baik negeri maupun
swasta. Mereka yang terdaftar sebagai murid di perguruan tinggi dapat disebut
sebagai mahasiswa. Tetapi pada dasarnya makna mahasiswa tidak sesempit itu.
Terdaftar sebagai mahasiswa di sebuah Perguruan Tinggi hanyalah syarat
administratif menjadi mahasiswa, tetapi menjadi mahasiswa mengandung pengertian
yang lebih luas dari sekedar masalah administratif itu sendiri.
Menyandang gelar atau predikat mahasiswa
merupakan suatu kebanggaan sekaligus tantangan. Betapa tidak, ekspektasi dan
tanggung jawab yang diemban oleh mahasiswa tersebut begitu besar. Pengertian
mahasiswa tidak bisa diartikan kata per kata, Mahasiswa adalah Seorang agen
pembawa perubahan. Menjadi seorang yang dapat memberikan solusi bagi
permasalahan yang dihadapi oleh suatu masyarakat bangsa di berbagai belahan
dunia.
2. Peran dan Fungsi Mahasiswa
Sebagai mahasiswa berbagai macam predikat yang
mereka pun disandang, ada beberapa macam label yang melekat pada diri
mahasiswa, misalnya:
a.
Direct Of
Change, mahasiswa bisa melakukan perubahan langsung
karena Sumber Daya Manusianya yang banyak
b.
Agent Of Change, mahasiswa agent
perubahan, maksudnya Sumber Daya Manusia untuk melakukan perubahan
c.
Iron Stock, sumber daya
manusia dari mahasiswa itu akan pernah
habis.
d.
Moral Force, mahasiswa itu
kumpulan orang yang memiliki moral yg baik.
e.
Social Control, mahasiswa itu
pengontrol kehidupan sosial, contoh mengontrol kehidupan sosial yang dilakukan dimasyarakat.
Namun secara garis besar, setidaknya ada 3
peran dan fungsi yang sangat penting bagi mahasiwa, yaitu :
Pertama, peranan
moral, dunia kampus
merupakan dunia di mana setiap mahasiswa dengan bebas memilih kehidupan yang
mereka mau. Disinilah dituntut suatu tanggung jawab moral terhadap diri
masing-masing sebagai individu untuk dapat menjalankan kehidupan yang
bertanggung jawab dan sesuai dengan moral yang hidup dalam masyarakat.
Kedua, adalah
peranan sosial.
Selain tanggung jawab individu, mahasiswa juga memiliki peranan sosial, yaitu
bahwa keberadaan dan segala perbuatannya tidak hanya bermanfaat untuk dirinya
sendiri tetapi juga harus membawa manfaat bagi lingkungan masyarakat sekitarnya.
Ketiga, adalah peranan
intelektual. Mahasiswa
sebagai orang yang disebut-sebut sebagai insan intelek haruslah dapat
mewujudkan status tersebut dalam ranah kehidupan nyata. Dalam arti menyadari
betul bahwa fungsi dasar mahasiswa adalah bergelut dengan ilmu pengetahuan dan
memberikan perubahan yang lebih baik dengan intelektualitas yang ia miliki
selama menjalani pendidikan.
3.
Peranan Mahasiswa Dalam Pembangunan Daerah
Mahasiswa sebagai bagian dari warga masyarakat,
mempunyai peran strategis dalam pemerataan pembangunan daerah dan pemberdayaan
masyarakat lokal, namun masih belum menyadari akan tanggung jawabnya sebagai
duta masyarakat dalam hal transformasi pola pikir kepada daerahnya, khususnya
organisasi mahasiswa kedaerahan secara institusional sebagai wadah mahasiswa dalam
hal memfasilitasi peran mereka tersebut.
Otonomi daerah sebagai produk strategis era
reformasi, perlu dipersiapkan secara cermat dan profesional. Organisasi
mahasiswa kedaerahan memeiliki peran strategis dalam mengoptimalkan
keberhasilan pembangunan daerah, khususnya dalam mentransformasi pengetahuan
dan perkembangan teknologi serta pola pikir didaerahnya sesuai nilai – nilai
budaya dan nilai-nilai religi, sehingga mampu membangun daerahnya itu sendiri
secara mandiri serta memiliki daya saing dengan dengan daerah lainnya .
Menghadapi tantangan serta peluang tersebut
diperlukan revitalisasi peran fungsional Organisasi Mahasiswa Kedaerahan untuk
membentuk mahasiswa daerah yang peduli dan bertangung jawab terhadap
pembangunan daerahnya secara cerdas, kreatif, dan inovatif. Dengan demikian
tumbuh-kembangnya kemandirian lokal dapat menunjang upaya keluar dari krisis
melalui pemberdayaan Otonomi Daerah yang mandiri dan berdaya saing tinggi
dimasa sekarang ini.
Hakikat fungsional mahasiswa sebagai bagian
dari anggota masyarakat, secara langsung maupaun tidak langsung mempunyai beban
amanah dan tanggung jawab moril kepada daerah . Selain selaku pribadi yang
diutus oleh keluarga untuk menuntut ilmu dalam rangka meningkatkan taraf hidup
keluarga nantinya , menambah wawasan dan meningkatkan pola pikir, mahaiswa juga
punya tanggung jawab untuk bagaimana setelah menyelesaikan kuliahnya dengan
rentang waktu yang standar atau lebih cepat sehingga bisa kembali ke daerahnya
dalam rangka membangun daerahnya masing – masing. Baik itu dari segi sosial,
budaya, ekonomi bahkan dalam mentransformasi nilai – nilai yang bisa
mengembangkan pola pikir masyarakat.
Krisis nasional dalam hal pemerataan
pembangunan dan lunturnya budaya lokal hendaknya menyadarkan kita khususnya
mahasiswa yang telah meninggalkan kampung halamannya untuk menimba ilmu di
perguruan tinggi bahwasanya pemerataan pembangunan dan penguatan budaya –
budaya lokal ternyata bukan hanya tanggung jawab pemerintah dan rakyat yang
tinggal di daerah. Tetapi juga, mahasiswa – mahasiswa daerah itu sendiri yang
notabenenya merupakan duta rakyat dalam hal memfasilitasi proses transformasi
budaya dan teknologi di daerah. Yang mana, hal tersebut belum disadari
sepenuhnya oleh mahasiswa itu sendiri.
Kenyataan lain yang selayaknya dicermati,
adalah timbulnya kesadaran mahasiswa sebagai duta masyarakat daerah yang
menghimpun diri dalam suatu organisasi kedaerahan. Diharapkan mampu mengobati
kegelisahan akan kurangnya peranan mahasiswa dalam membangun daerahnya sendiri.
terhimpunnya mahasiswa dalam suatu organisasi kedaerahan seperti Himpunan
Mahasiswa Banjarbaru, Himpunan Mahasiswa Kabupaten Banjar, Himpunan Mahasiswa
Kabupaten Tapin, Himpunan Mahasiswa Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Himpunan
Mahasiswa Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Himpunan Mahasiswa Kabupaten Hulu
Sungai Utara, Himpunan Mahasiswa Kabupaten Balangan, Himpunan Mahasiswa
Kabupaten Tabalong, Himpunan Mahasiswa Kabupaten Barito Kuala, Himpunan
Mahasiswa Kabupaten Tanah Laut, Himpunan Mahasiswa Kabupaten Tanah Bumbu, Himpunan
Mahasiswa Kabupaten Kotabaru, Himpunan Mahasiswa Kabupaten Kota Banjarmasin dsb.,
hendaknya menyadarkan kita akan arti strategis Organisasi kedaerahan dalam
mengemban amanah dan cita cita rakyat untuk membangun daerahnya. Sekaligus,
arti penting ini menyadarkan organisasi kedaerahan akan tangung jawabnya baik
secara moril maupun materil kepada daerahnya itu.
4. Pentingnya Mahasiswa Berwirausaha
Pada diplomasi Soekarno masa lalu yang
mengatakan “Berikan aku sepuluh pemuda maka akan aku guncangkan seluruh dunia”.
Ungkapan tersebut menunjukkan bahwa generasi mudalah yang akan membawa kemajuan
suatu Negara melalui gagasan, ide, semangat dan kreatifitas mereka. Disini
mahasiswa sebagai generasi muda selayaknya memiliki unsur tersebut untuk
membangun perekonomian Indonesia agar lebih berkembang dan maju dalam segala
hal. Maka perlu adanya suatu kegiatan atau tempat yang dapat mendorong
kreativitas mereka agar lebih terorganisir. Misalnya suatu komunitas atau
organisasi yang berorientasi wirausaha atau Unit Kegiatan Mahasiswa yang ada di
Perguruan tinggi.
Aktivitas kewirausahaan kini menjadi pilihan
yang paling diminati kaum muda, khususnya mahasiswa. Komunitas kecil hingga
organisasi besar dibidang bisnis dibentuk menjadi wadah untuk menaungi kegiatan
mahasiswa entrepreneur. Komunitas ini memiliki kategori yang berbeda sesuai
karakter dan kegiatan yang diselanggarakan. Mulai dari komunitas khusus
mahasiswa, dewasa, muslim, dan komunitas yang sesuai dengan bisnis yang
dijalankan.
Biasanya, dalam komunitas bisnis berkegiatan
untuk menghimpun para anggotanya dalam menekuni dunia bisnis melalui workshop,
seminar dan aplikasi dalam dunia bisnis itu sendiri. Anggota diajarkan
bagaimana cara mengolah modal, mengembangkan tenaga kerja, meningkatkan
produktifitas dan penjualan, hingga mencari jaringan dan investor.
Langkah-langkah ini perlu ditempuh oleh para pengusaha seperti mahasiswa pemula
untuk menjalankan bisnisnya agar sesuai yang diharapkan.
Pada dasarnya, efektifitas dalam mengikuti
suatu komunitas bisnis memang sangat penting. Namun itu bukanlah jalan
satu-satunya untuk memperoleh keberhasilan dalam berbisnis. Komunitas hanya
sebagai jembatan yang memberikan akses lebih mudah dalam menggali potensi dan
kemampuan mahasiswa untuk berbisnis. Yang paling penting adalah mahasiswa mampu
action untuk melakukan aktifitas berwirausaha sekaligus kuliah. Keduanya
harus dapat berjalan beriringan, dimana mahasiswa mampu mengatur waktu dan
memprioritaskan antara kuliah dengan berwirausaha.
Aktifitas tersebut tentu akan memberi nilai
tambah tersendiri bagi mahasiswa sebagai akademisi serta pengusaha muda. Lebih
penting, mahasiswa setelah menjadi sarjana akan memiliki bekal pengetahuan,
ketrampilan dan sikap atau jiwa wirausaha agar dapat mengubah pola pikir
(mindset) dari pencari kerja (job seeker) menjadi pencipta lapangan
pekerjaan (job creator). Sehingga, mahasiswa dapat berkontribusi besar terhadap
perekonomian Negara atau sebagai sumber devisa negara.
Dengan demikian, upaya pemerintah dalam
menciptakan wirausaha-wirausaha muda melalui program beasiswa wirausaha dapat
dimaksimalkan. Apabila jumlah wirausaha meningkat setiap tahun, maka
permasalahan pada kemiskinan dan pengangguran di Indonesia akan mendapatkan
solusi yang konkrit. Serta target pemerintah untuk meningkatkan jumlah
wirausaha yang awalnya hanya 1,65% menjadi hingga 2% dari jumlah penduduk pada
tahun ini akan terealisasi. Meski tingkat perekonomin Indonesia masih jauh
tertinggal dari negara ASEAN seperti Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam,
dan negara lainnya, tetapi kita tetap optimis Indonesia mampu mengejarnya.
Dengan berkat jiwa usaha yang dimiliki mahasiswa Indonesia.
Keadaan masyarakat Indonesia saat ini masih
sangat memprihatinkan. Banyaknya masyarakat yang belum mendapat kesejahteraan yang layak untuk
keberlangsungan hidupnya menjadi faktor belum berhasilnya pemerintah dalam
menjalankan pembangunan Indonesia. Teknologi sebagai sumber daya pembangunan
memang menjadi penting belakangan ini. Pembangunan itu sendiri didefinisikan
sebagai upaya suatu bangsa untuk meningkatkan mutu dengan memanfaatkan
sumberdaya yang ada. Karena sumber daya manusia yang berkualitas merupakan aset
bangsa dan negara dalam melaksanakan pembangunan nasional dalam era
globalisasi. Tidak terkecuali dalam menghadapi persaingan pencari kerja.
Karena dalam mencari kerja, dirasa semakin kompetitif sementara lapangan
pekerjaan yang ditawarkan juga terbatas.
Apabila terjadi ketimpangan antara pencari kerja dengan lapangan kerja
secara terus menerus, tentunya akan menimbulkan pengangguran. Menurut
Zimmerer (2008) ada 8 faktor
pendorong pertumbuhan kewirausahaan yaitu: (1) wirausahawan sebagai pahlawan,
(2) pendidikan kewirausahaan, (3) faktor ekonomi dan kependudukan, (4)
pergeseran ke ekonomi jasa, (5) kemajuan teknologi, (6) gaya hidup bebas,
(7)e-commerce dan the world-wide-web, (8)peluang internasional. Untuk meminimalisir pengangguran harus
diimbangi dengan sumber daya manusia yang berkualitas. Dikarenakan sumberdaya
yang berkualitas mampu mengolah sumber daya yang ada secara maksimal. Apabila telah
terolah maksimal maka akan membuat pembangunan berjalan lancar. Negara yang
maju tentunya akan mengalami
perkembangan menuju negara yang lebih modern tidak terkecuali dalam hal
teknologi. Dengan semakin berkembangnya teknologi yang ada akan membuat perubahan
pada negara tersebut. Setiap perubahan
diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia, memberikan
banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas manusia
seperti halnya untuk mengakses informasi, memperluas jaringan, dan juga untuk
berkomunikasi. Menurut Amstrong dan Kotler (2008) internet merupakan suatu
jaringan komputer yang dipakai oleh umum, yang menghubungkan berbagai macam
pengguna dari seluruh tempat didunia ke pengguna lainnya dan menjadi tempat
yang luas sebagai penyedia informasi.
Maka itulah bermunculan media yang dikhususkan untuk saling
berkomunikasi antar manusia walaupun dengan jarak yang sangat jauh. Media itu
disebut dengan media sosial. Salah satunya dalam maraknya situs jejaring
seperti twitter.
Jejaring sosial dunia maya ini berbasiskan web
yang menyediakan beragam cara
bagi pengguna untuk berinteraksi
dengan komunitas dan banyak orang. Kecanggihan situs jejaring sosial tersebut memungkinkan setiap individu
saling bertukar informasi kepada siapa saja melalui fasilitas yang sudah
disediakan. Sebagai salah satu bagian dari
media massa, situs jejaring twitter dapat digunakan sebagai sarana melakukan
kegiatan promosi. Dengan rendahnya anggaran yang harus dikeluarkan untuk
mempromosikan produk yang dijual tentu ini merupakan nilai plus agar
twitter digunakan sebagai sarana promosi
produk yang efisien dan rendah biaya.Untuk itulah diharapkan agar semakin
banyak tenaga kerja khususnya para tenaga kerja terdidik yang telah mempunyai
pemikiran terdidik untuk berwirausaha. Dengan berwirausaha dan menggunakan
twitter sebagai media promosi tentunya
akan membuat produk tersebut lebih dikenal luas oleh konsumen sehingga
pendapatan yang diterima juga akan meningkat.
Dalam melakukan bisnis online
akan sangat membutuhkan konsep
e-commerce dalam pemasaran akan
produk yang akan dipasarkan. Menurut pendapat Schneider (2004) mendefinisikan e-commerce
sebagai penggunaan transmisi data elektronik untuk mengimplementasi atau untuk meningkatkan
nilai proses bisnis. Selain itu, menurut
Laudon (2004) e-commerce merupakan proses pembelian dan penjualan
produk dan jasa secara elektronik, meliputi transaksi menggunakan
internet, network, dan teknologi digital
yang lain. Menurut Turban (2006) arti
dari e-commerce sendiri adalah proses pembelian, penjualan,
tranfer, atau penukaran produk, pelayanan dan atau melalui jaringan komputer,
termasuk melalui internet. Dengan kata lain
E-Commerce merupakan salah satu
faktor pendorong untuk berwirausaha khususnya berbisnis online.
Menurut Suryana (2003) kewirausahaan adalah kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang
baru (creative), dan sesuatu yang berbeda (inovative) yang
bermanfaat memberi nilai lebih.
Menurut Suryana (2003) mengemukakan perkembangan
teori kewirausahaan menjadi tiga tahapan,yaitu: (1) teori ekonomi, (2) teori
sosiologi, (3) teori perilaku. Sesuai dengan inti dari jiwa kewirausahaan yaitu
kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru melalui berpikir kreatif dan bertindak inovatif untuk
menciptakan peluang, maka seorang wirausaha harus mempunyai kemampuan kreatif
di dalam mengembangkan ide dan pikirannya terutama didalam menciptakan peluang
usaha dalam dirinya, dia dapat mandiri menjalankan usaha yang dijalankan tanpa harus bergantung pada orang lain,
seorang wirausaha harus dituntut untuk selalu mengembangkan teknologi baru, dan
memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan
menemukan
cara baru untuk memberikan kepuasan kepada konsumen.
Perbandingan antara model bisnis tradisional
dan online/digital
Model bisnis tradisional atau lebih dikenal sebagai pasar tradisional merupakan bisnis yang yang menjadi tempat bertemunya penjual dan pembeli serta ditandai dengan adanya transaksi penjual pembeli secara langsung dan terdapat proses tawar-menawar, bangunan biasanya terdiri dari kios, took, atau gerai. Pasar seperti ini masih banyak ditemukan di Indonesia, dan umumnya terletak dekat kawasan perumahan agar memudahkan pembeli untuk mencapainya.
Ciri-ciri pasar tradisional :
Model bisnis tradisional atau lebih dikenal sebagai pasar tradisional merupakan bisnis yang yang menjadi tempat bertemunya penjual dan pembeli serta ditandai dengan adanya transaksi penjual pembeli secara langsung dan terdapat proses tawar-menawar, bangunan biasanya terdiri dari kios, took, atau gerai. Pasar seperti ini masih banyak ditemukan di Indonesia, dan umumnya terletak dekat kawasan perumahan agar memudahkan pembeli untuk mencapainya.
Ciri-ciri pasar tradisional :
1.
Pembeli dan penjual bertemu secara langsung.
2.
Transaksi terjadi secara langsung
3.
Mekanisme transaksi dengan tawar-menawar
4.
Menyediakan segala macam barang
5.
Untuk pasar tradisional khusus, hanya
menyediakan satu jenis barang
Electronic Commerce (e-commerce) adalah proses
pembelian, penjualan atau pertukaran produk, jasa dan informasi melalui
jaringan komputer. e-commerce merupakan bagian dari e-business yang
memiliki cakupan luas, tidak hanya sekedar perniagaan tetapi mencakup juga
mitra bisnis, pelayanan nasabah, lowongan pekerjaan dan lainya yang memerlukan
teknologi basis data atau database, surat elektronik atau e-mail, dan bentuk
teknologi nonkomputer yang lain seperti halnya sistem pengiriman barang, dan
alat pembayaran. Menurut Rahmati (2009), E-commerce singkatan dari
Electronic Commerce yang artinya sistem pemasaran secara atau dengan media
elektronik.
Konsep Pemasaran Global
Kebutuhan, Keinginan dan Permintaan Ada
perbedaan antara kebutuhan, keinginan dan permintaan. Kebutuhan manusia adalah
keadaan dimana manusia merasa tidak memiliki kepuasan dasar. Kebutuhan tidak
diciptakan oleh masyarakat atau pemasar, namun sudah ada dan terukir dalam
hayati kondisi manusia. keinginan adalah hasrat akan pemuas tertentu dari
kebutuhan tersebut. Keinginan manusia dibentuk oleh kekuatan dan institusi
sosial. Sedangkan Permintaan adalah keinginan akan sesuatu yang didukung dengan
kemampuan serta kesediaan membelinya. Keinginan menjadi permintaan bila didukung
dengan daya beli. Perbedaan ini bisa menjelaskan bahwa pemasar tidak
menciptakan kebutuhan; kebutuhan sudah ada sebelumnya Pemasar mempengaruhi
keinginan dan permintaan dengan membuat suatu produk yang cocok, menarik,
terjangkau dan mudah didapatkan oleh pelanggan yang dituju.
Produk Produk adalah sesuatu yang dapat
ditawarkan mahasiswa untuk memenuhi
kebutuhan atau keinginan pelanggan. Pentingnya suatu produk fisik bukan
terletak pada kepelikannya tetapi pada jasa yang dapat diberikannya Oleh karena
itu dalam membuat produk harus memperhatikan produk fisik dan jasa yang
diberikan produk tersebut.
Nilai, Biaya dan Kepuasan Nilai adalah
perkiraan pelanggan tentang kemampuan total suatu produk untuk memenuhi
kebutuhannya Setiap produk memiliki kemampuan berbeda untuk memenuhi kebutuhan
tersebut, tetapi pelanggan akan memilih produk mana yang akan memberi kepuasan
total paling tinggi. Nilai setiap produk sebenarnya tergantung dari seberapa
jauh produk tersebut dapat mendekati produk ideal, dalam ini termasuk harga.
Pertukaran, Transaksi dan Hubungan Kebutuhan
dan keinginan manusia serta nilai suatu produk bagi manusia tidak cukup untuk
menjelaskan pemasaran. Pemasaran timbul saat orang memutuskan untuk memenuhi
kebutuhan serta keinginannya dengan pertukaran. Pertukaran adalah salah satu
cara mendapatkan suatu produk yang diinginkan dari seseorang dengan menawarkan
sesuatu sebagai gantinya. Pertukaran merupakan proses dan bukan kejadian
sesaat. Masing-masing pihak disebut berada dalam suatu pertukaran bila mereka
berunding dan mengarah pada suatu persetujuan. Jika persetujuan tercapai maka
disebut transaksi. Transaksi merupakan pertukaran nilai antara dua pihak. Untuk
kelancaran dari transaksi, maka hubungan yang baik dan saling percaya antara
pelanggan, distributor, penyalur dan pemasok akan membangun suatu ikan ekonomi,
teknis clan sosial yang kuat dengan mitranya. Sehingga transaksi tidak perlu
dinegosiasikan setiap kali, tetapi sudah menjadi hal yang rutin. Hal ini dapat
dicapai dengan menjanjikan serta menyerahkan mutu produk, pelayanan dan harga
yang wajar secara kesinambungan.
Pasar Pasar terdiri dari semua pelanggan
potensial yang memiliki kebutuhan atau keinginan tertentu serta mau dan mampu
turut dalam pertukaran untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan itu. Istilah
pasar untuk menunjukan pada sejumlah pembeli dan penjual melakukan transaksi
pada suatu produk.
Pemasaran dan Pemasar Pemasaran adalah
keinginan manusia dalam hubungannya dengan pasar, pemasaran maksudnya bekerja
dengan pasar untuk mewujudkan transaksi yang mungkin terjadi dalam memenuhi
kebutuhan dan keinginan manusia. Pemasaran adalah orang yang mencari sumber
daya dari orang lain dan mau menawarkan sesuatu yang bernilai untuk itu. Kalau
satu pihak lebih aktif mencari pertukaran daripada pihak lain, maka pihak
pertama adalah pemasar dan pihak kedua adalah calon pembeli.
Segmentasi Pasar adalah membagi sebuah pasar ke
dalam kelompok-kelompok pembeli yang berbeda yangg mungkin menghendaki bauran
produk atau pemasar yang terpisah. 1.Pemasaran Massal (Mass Marketing): penjual
memproduksi, mendistribusi- kan, dan mempromosikan secara massal sebuah produk
kepada seluruh pembeli.Pemasar tersebut menciptakan pasar potensial terbesar,
biaya paling rendah, harga lebih rendah atau marjin yang lebih tinggi. 2.
Pemasaran Segmen : Peursahaan menyadari bahwa pembeli berbeda dalam
kebutuhan, persepsi, dan perilaku pembelian. Perusahaan mengisolasi segmen yang
lebar yang membentuk suatu pasar dan mengadaptasi apa yang ditawarkannya agar
lebih mendekati kebutuhan satu atau beberapa segmen. 3.Pemasaran Ceruk Berfokus
pada subgrup di dalam segmen-segmen diatas. Suatu ceruk adalah suatu grup yang
didefinisikan dengan lebih sempit, biasanya diidentifikasi dengan memilah suatu
segmen menjadi beberapa subsegmen 4.Pemasaran Mikro : Praktik penyesuaian
produk dan program pemasar agak cocok dengan citarasa individu atau lokasi
tertentu.
Revolusi E-Business
Di negara tercinta kita Indonesia kebanyakan
orang menggunakan internet hanya sebagai user (pemakai) yang dapat di artikan
sebagai konsumen, ini dapat dilihat bahwa pengguna facebook dari Negara
Indonesia sangatlah banyak hingga mencapai peringkat kedua di dunia setelah amerika, dari anak SD, sampai
seorang profesorpun mempunyai akun Facebook, dari
data yang di peroleh dari http://id.ibtimes.com pengguna facebook di Indonesia sebanyak 33 juta pengguna.
User biasanya menggunakan Internet hanya sebatas untuk mengirimkan email, browsing untuk mencari informasi, chatting untuk ngobrol sana-sini dengan
teman, berdiskusi melalui forum, milis,
dll. Juga men-downloadmusik, video, software, games, eBook untuk kepentingan pribadi
atau sekedar hiburan. Namun menurut AsianBrain IMC, terdapat 2 fakta
menarik yang harus diketahui, yaitu:
1.
Bisnis online (e-commerce) saat ini masih
dikuasai oleh negara-negara maju. Sementara
Negara – Negara
berkembang seperti Indonesia dijadikan salah satu target market atau
pangsa pasar mereka
2.
Sebuah bangsa akan lebih maju, jika
masyarakatnya sadar bahwa internet
sebenarnya bisa dijadikan sebagai alat
untuk mengembangkan bisnis mereka ke seluruh dunia
Pada dasarnya seorang pengusaha akan
menggunakan teknologi informasi dan
komunikasi (internet) untuk menggembangkan bisnisnya ke seluruh dunia, mungkin kita pernah menerima
e-mail dari mereka yang berisi tentang macam
– macam produk mereka, dan
mungkin juga kita pernah mengunjing website mereka yang berisi tentang promosi
dan jenis produk mereka dan terkadang
menyediakan kotak saran (forum diskusi) untuk konsumennya kita bisa melihat bahwa seorang pengusaha akan memakai
internet untuk memperkenalkan barangnya keseluruh penjuru dunia.
Kata
– kata bisnis online sebenarnya
sudah marak di Indonesia dari beberapa
tahun sebelumnya dengan istilah internet marketing, e-commerce atau online marketing, bila tidak mempunyai bisnis
sendiri bisa mengikuti program affiliatif (membantu memasarkan produk orang
lain demi mendapatkan komisi), namun tidak begitu banyak mahasiswa Indonesia yang memahami hal tersebut secara benar, jika semua
mahasiswa Indonesia mengerti akan hal tersebut, mengerti bagai mana
memasarkan peroduk kedalam dan luar negeri sehingga menghasilkan sumber devisa
negara.
Refernsi :
PERAN JEJARING SOSIAL SEBAGAI MEDIA PENINGKAT
MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA UNTUK
BERBISNIS ONLINE Erlinda Nordiana
IMPLEMENTASI E-BUSINESS DI INDONESIA,
Muhammad Fauzanul Hakim Abdurrahim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar